Sidebar Ads

betting togel online
recent

Titulo

Voting Terbuka Bisa Kacaukan Munaslub Golkar

Voting Terbuka Bisa Kacaukan Munaslub Golkar


Bali - Skenario voting terbuka untuk memenangkan salah satu calon sudah jadi isu panas di arena Munaslub Golkar. Nyatanya hampir semua caketum Golkar menolak voting terbuka dalam pemilihan caketum Golkar, kecuali kubu Setya Novanto.

Caketum Golkar Priyo Budi Santoso menegaskan voting pemilihan caketum Golkar harus dilakukan secara tertutup. Bagi Priyo, voting terbuka yang diikuti dengan penyampaian pandangan DPD seperti pada Munas Golkar Bali sebelumnya adalah menyalahi demokrasi.

"Harus tertutup. Tata Kramanya konsepnya begitu, kalau pemilihan mengenai figur orang harus tertutup," kata Priyo sebelum pembukaan Munaslub Golkar di Bali Nusa Dua Convention Center, Sabtu (14/5/2016) malam.

Kalau ada rencana pemilihan ketua umum dengan voting terbuka, menurut Priyo, menimbulkan pertanyaan di balik itu. Pemilihan secara terbuka juga dinilainya rawan intimidasi.

"Mekanisme yang ada saat ini, dukungan orang per orang harus tertutup. Itu demokrasi, di organisasi manapun dalam memilih figur harus tertutup. Kecuali semua sepakat satu orang. Tapi satu orang nggak setuju maka itu tidak bisa aklamasi. Maka aneh kalau ada ikhtiar seperti itu, menyalahi demokrasi," kritik Priyo.

Pandangan senada disampaikan tim sukses caketum Golkar Ade Komarudin, Bambang Soesatyo. Bambang mengungkap semua caketum Golkar minus Novanto sepakat menolak voting terbuka. Cara voting terbuka telah terbukti menghancurkan Golkar selama hampir dua tahun pasca Munas Bali 2014 silam.

(Baca juga: Sejumlah Caketum Sepakat Lawan Voting Terbuka, Boikot Bareng di Munaslub?)

"Kami sepakat, pertama harus ada pembaharuan di Golkar. Kedua, kami menolak cara-cara demokrasi intimidasi dengan rekayasa. Kita harus melawan pemaksaan voting terbuka dan bloking-blokingan tahap pencalonan," kata Bambang  kepada wartawan di Nusa Dua, Bali, Minggu (15/5/2016).

Bambang menyatakan semua caketum itu memiliki kesamaan pandangan. Bahkan Bambang menyatakan bisa jadi para caketum mundur bareng dari pencalonannya, bila voting digelar tertutup. 

"Tidak menutup kemungkinan hal itu akan kita lakukan kalau dipaksakan cara-cara yang tidak baik dalam membangun demokrasi," kata Bambang.

Bahkan tak menutup kemungkinan Golkar akan kembali dilanda perpecahan setelah itu. Sehingga semangat rekonsiliasi yang digaungkan Aburizal Bakrie dan para penyelenggara Munaslub Golkar di pembukaan Munaslub semalam bisa jadi tinggal mimpi.

"Ya pastinya akan ada munas lagi. Artinya itu harus dihindari. Kalau golkar tidak mau pecah, semua pihak harus menahan diri dan lakukan demokrasi yang lazim," kata dia. 

Lalu apakah panitia Munaslub tetap akan memaksakan voting terbuka untuk mengakomodir salah satu calon menang aklamasi seperti yang santer diisukan saat ini?

No comments

Powered by Blogger.